[FREELANCE] Boy to Girl (?)

Telor’s : wooaaaaa ada lagi ini yang ngirim ff!! ini baru kebuka emailnya barusan loh. satu hari langsung dua nih author freelance. makasih *poppo PCY

dari pada telor banyak cingcong sampe kaya nulis ff se-oneshot BAP *apadeh jadinya -_-* yook lanjut aja ke author maru bye bye!! moah :* *kisseu PCY

 

 

 

 

 

 

 

Title                 : Boy to Girl(?)

Author             : maruchan [ @byunchan92 ]

Genre              : Comedy, Romance, gado-gado(?)

Rating             : Semua umur boleh deh

Length             : twoshot aja dulu kali ya.. maru belum PD bikin ff panjang-panjang :3

Main Cast        :

–          Park Chanyeol

–          Byun Baekhyun

–          And many more.. males nulis semuanya, wkwk

 

 

 

 

[ author speech ] “annyeong~ annyeong~ *lambai lambai.. perkenalkan semuanya maruchan imnida *bow

maru mau coba-coba bikin ff nih ceritanya, wkwk karena maru suka sekali baca ff semenjak maru ngefans ama EXO, jadi maru juga merasa penasaran pengen coba bikin sebuah karya dengan harapan bisa dibaca dan disukai semua penggemar ff seperti maru ini.

Walopun maru udah mulai suka nulis nulis cerita dari jaman sekolah dulu, tapi maru belum pernah dapat kesempatan buat mempublish karya maru *hiks ┬┬

Ini ff yaoi pertama maru, jadi mian kalo feel-nya berasa kurang yaoi banget(?) gitu ne.. *bow

mohon bimbingannya ya semuanya~ dari reader dan juga author author yang sudah berpengalaman dibidang per-yaoi-an(?) comment dan sarannya sangat diterima ^^v”

 

 

 

 

WARNING !!

Cerita tidak jelas. Boy x Boy. Boys Love. Pembunuhan karakter. Alur maju mundur. Setting tidak jelas. Penyampaian dan penggambaran profesi tidak meyakinkan dan sebagian besar hasil mengarang indah author. Cerita murni dari otak author. Tidak ada unsur plagiat atau mengcopy karya orang lain. Oleh karena itu, dilarang juga mengcopy sebagian atau keseluruhan isi cerita tanpa seijin dari author. Apabila terdapat pelanggaran diatas, maka pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai Undang-Undang perfanfiction-an sedunia.

Terima kasih.

Akhir kata . .

Happy Reading o(^~^)o

 

Boy to Girl(?)

[ prolog ]

“Done!! Good job everybody” seruan bersemangat dari sang fotografer berambut ikal itu disambut helaan nafas lega dari beberapa orang distudio kecil berukuran 6 x 6 meter itu.

 

“Gamsahamnida~” beberapa model yang barusan selesai melakukan sesi pemotretan membungkukkan badan sopan pada sang fotografer yang hanya disambut oleh anggukan dan senyum kecil olehnya.

 

“Selamat beristirahat semuanya, kita bertemu lagi minggu depan” kali ini suara seorang yeoja cantik yang sedang sibuk membereskan peralatan dan property yang barusan dipakai untuk pemotretan. Asisten fotografer Han Eun Seung. Yeoja berusia 27 tahun yang merupakan kekasih dari sang fotografer Dong Bae Woo. Ah, tapi itu hanya gossip.. setidaknya begitu yang selalu dia katakanan pada orang-orang yang menanyakan hubungannya dengan sang fotografer Dong.

 

“Lu, apa kau jadi ke supermarket?” sebuah sosok manis berbalutkan mantel musim gugur bertanya pada sosok manis satunya lagi yang sedang menggaruk rambut lurus panjangnya yang terasa begitu gatal dikepalanya.

 

“Entahlah Baek, aku lelah sekali. Aku ingin langsung pulang untuk tidur, tapi persediaan bahan makan kita sudah habis dirumah.”

 

“Maafkan aku. Kalau aku tidak ada urusan, aku pasti yang akan berbelanja, Lu” sosok manis bermantel terlihat sedikit tidak enak pada sahabat sekaligus partner tinggalnya itu.

 

“Gwaenchana Baek, aku tahu urusanmu ini tidak bisa kau lewatkan begitu saja. Aku baik-baik saja. Aku akan berbelanja dengan cepat dan segera pulang untuk beristirahat. Serahkan semuanya padaku” keduanya saling bertukar senyum sebelum akhirnya langkah mereka dihentikan oleh asisten Han.

 

“oke, ladies kalian terlihat sangat cantik hari ini, jadi kalian bisa ganti baju sekarang.” Asisten Han Eun Seung memberikan instruksi.

 

“ne, terimakasih asisten Han~” seru dua sosok manis tadi bersamaan.

 

Greb

 

Dengan gerakan serempak mereka berdua menarik rambut panjang nan indah mereka sampai terlepas(?) eh.. ternyata wig ya?? (author sok sok terkejut)

 

“Kembali kasih manis manisku~ semoga hari kalian menyenangkan~” Asisten Han mengambil 2 wig dari para sosok manis tadi dan berlalu pergi keruang make up sekaligus tempat untuk menyimpan property pemotretan.

 

Setelah itu kedua sosok tadi pun berlalu keruang ganti untuk mengganti pakaian mereka dan mengambil tas mereka sebelum akhirnya mereka berpisah di depan studio untuk mengambil jalan menuju tempat tujuan mereka masing-masing.

 

 

 

Boy to Girl(?)

[ satu ]

“Dasar bodoh! Sudah kubilang jangan ceroboh. Kenapa bisa sampai fotomu tersebar dimedia seperti ini?” Seorang namja berusia 25 tahun itu terlihat murka pada sosok namja tampan dihadapannya yang duduk dengan santai sama sekali tidak mengindahkan namja yang tengah mengamuk padanya itu.

 

“Park Chanyeol, aku sedang berbicara denganmu!!” tidak mendapat respon sama sekali namja itu semakin murka. Wajahnya sudah terlihat sangat merah padam.

 

“Sudahlah hyung, masalah ini sudah teratasi. Semua foto sudah dihapus dari internet. Masalah belum sampai menyebar luas ke media masa. Justru kalau hyung berteriak-teriak seperti itu, semua media akan mengetahui masalah ini”

 

“Aku tidak bicara padamu Kris. Kau diam saja tidak perlu membela namja bodoh ini.” namja yang dipanggil Kris itu terdiam dan hanya menghela nafas panjang kemudian kembali merebahkan tubuhnya di sofa besar berwarna krem itu sambil memejamkan matanya.

 

“Kau beruntung Park Chanyeol, pihak agency kita melihat berita ini sebelum para wartawan melihatnya. Jadi kita sudah bisa menghapus foto memalukanmu itu. Tapi aku peringatkan kau sekali lagi, kalau sampai aku melihatmu membuat ulah lagi, aku akan menghabisimu! Kau benar-benar memperpendek umurku, aku bisa mati muda gara-gara kau” namja bernama Kim Joon Myeon itu menghempaskan dirinya disofa disebelah Kris dan mendesah lelah, terlihat sangat letih.

 

“Maafkan aku hyung, aku dijebak.” Untuk pertama kalinya namja bernama Park Chanyeol itu mengeluarkan suaranya.

 

Dan ucapannya barusan sukses membuat namja pemarah tadi yang ternyata bernama Kim Joon Myeon atau yang selalu dipanggil Suho itu menatap Chanyeol dengan tatapan bertanya. Kris pun yang ternyata tetap mengikuti pembicaraan mereka segera bangkit dari rebahannya dan menatap Chanyeol terkejut.

 

“Apa maksudmu?” Tanya mereka serempak.

 

“Hyung tahu Kim Jong In kan?” mereka berdua mengangguk, lagi-lagi serempak. “Dia yang menyuruhku ke club itu kemarin malam. Dia bilang dia sedang bersama hyung dan Yixing hyung untuk membicarakan proyek terbaruku bersamanya. Aku tidak tahu kalau ternyata aku dijebak, dengan menempatkan yeoja mabuk itu dihadapanku.” Park Chanyeol mengakhiri penjelasannya masih dengan nada datar. Berbeda dengan Suho dan Kris yang langsung naik darah mendengar berita itu.

 

“Dasar bocah licik.” Suho mendecakkan lidahnya dengan kesal.

 

“Kau juga kenapa bodoh sekali Chanyeol? Kau tahu sendiri Suho hyung dan Yixing hyung bermusuhan, bagaimana bisa kau mempercayai kalau Suho hyung sedang bersama Yixing hyung? Bodoh” Kris memberikan komentar pedasnya.

 

“Ya! Pirang sialan, kenapa kau mengataiku bodoh, hah?! Aku dijebak tahu. Kim Jong In itu yang bodoh” Park Chanyeol tidak terima dikatai bodoh oleh teman seprofesinya itu.

 

“Sudah, biar aku selesaikan ini dengan Yixing. Dia salah sudah mengajakku bermain-main seperti ini. Aku pergi, pastikan besok bangun pagi. Kita ada pemotretan.” Suho bangkit dari duduknya dan pergi dari apartemen Chanyeol yang mewah itu. Meninggalkan dua sosok namja tampan yang berprofesi sebagai artis itu.

 

Yang satu tampan berambut pirang dengan tatapan tegas dan ekspresi dingin itu bernama asli Wufan seorang keturunan China – Kanada yang memilih Kris sebagai nama panggungnya. Berusia 22 tahun. Seorang aktor, model dan tergabung dalam sebuah band bersama Chanyeol dan 2 orang lainnya Kyungsoo dan Minseok.

 

Sedangkan si tampan yang satu bernama Park Chanyeol, berambut dark brown, berwajah ceria dan selalu tersenyum riang pamer gigi putihnya itu berusia 1 tahun lebih muda dari Kris, 21 tahun. Seorang aktor juga, model juga, dan juga tergabung satu band dengan Kris, posisinya sebagai Gitaris dan Kris sebagai Drumer. Mereka sebenarnya sahabat sejak kecil, mereka selalu bersama hampir selama hidup mereka. Dan Suho hyung merupakan sepupu dari Kris yang juga sudah menjalin persahabatan dengan mereka sejak sekolah menengah atas sampai akhirnya Suho melihat bakat terpendam dari 2 juniornya itu dan muncullah ide untuk memasukkan Kris dan Chanyeol ke agency orang tuanya. Sudah 3 tahun ini Suho mendampingi mereka sebagai manager dan prestasi mereka bisa dibilang sangat bagus didunia entertainment. Mereka sudah merangkul jutaan fans yang tersebar diberbagai daerah, selain memang tampang mereka yang bisa dijual, bakat mereka juga sangat luar biasa dalam bermusik. Mereka tergabung dalam sebuah band bernama High Band yang sudah 2 tahun terakhir ini malang melintang di dunia musik. Album pertama mereka yang bertitle IMAGINATION sukses besar dan mereka saat ini sedang dalam masa mempersiapkan album kedua mereka. Suho menggandeng 2 namja lain yang memang berbakat dibidang musik untuk mendampingi Chanyeol dan Kris. Kyungsoo seorang namja mungil bermata bulat dan berwajah berseri itu mengisi vocal dengan suaranya yang menakjubkan. Dan satu lagi namja bernama Minseok merupakan namja mungil berwajah bulat menggemaskan yang sangat disukai siswi-siswi sekolah menengah itu mengisi bagian Bass. Band mereka begitu sempurna dengan ke empat personil yang mempunyai karisma mereka masing-masing, Suho sangat jeli melihat bakat terpendam dari seseorang.

 

Boy to Girl(?)

Di Korea Selatan, ada sebuah julukan untuk mereka mereka yang berprofesi sebagai icon trend terkini bagi para remaja. Mereka menyebutnya sebagai Ulzzang. Icon trend remaja paling populer. Tidak sedikit para remaja korea memperelok paras mereka dengan Ulzzang sebagai panutan dan bahan referensi mereka. Profesi sebagai Ulzzang juga tidak sedikit yang menginginkannya. Selain mereka bisa menjadi terkenal, mereka juga mendapatkan bayaran cukup besar dengan profesi itu. Walaupun nama mereka pada akhirnya tidak akan setenar para aktor dan model karena para Ulzzang cenderung memakai nama samaran, dan identitas sebagian besar Ulzzang juga dirahasiakan, mereka tetap senang menjalani peran mereka sebagai Ulzzang.

 

Hal itu pula yang dirasakan oleh 2 orang namja mungil yang berhubungan seperti layaknya saudara kandung. Byun Baekhyun dan Xi Luhan. Mereka tidak sengaja dipertemukan oleh takdir 3 tahun silam. Saat Luhan yang merupakan warga asli China tersasar sampai ke negeri ginseng untuk mencari pengalaman baru. Dia merupakan lulusan dari sekolah menengah di salah satu sekolah tinggi terkenal di Beijing. Dan karena ingin memperluas pengetahuannya, Luhan pergi ke korea untuk meneruskan kuliahnya di bidang seni dan di Universitas swasta Seoul itulah dia bertemu dengan namja manis berkulit putih dan sehalus bayi itu, Byun Baekhyun.

 

Kisah hidup Baekhyun boleh dikatakan sedikit tragis. Sebulan setelah perkenalannya dengan Luhan, kedua orang tua Baekhyun mengalami kecelakaan pesawat dimana Ayah Baekhyun yang menjadi pilotnya dan Ibunya seorang pramugari dipesawat itu. Sanak saudara Baekhyun tidak ada yang mau menampungnya, sedangkan satu-satunya nenek yang masih dimiliki Baekhyun sudah begitu tua dan sekarang sudah tinggal di Panti Penampungan Manula. Dengan sisa tabungan yang ditinggalkan orang tuanya, Baekhyun berupaya untuk mencari tempat tinggal dan sampailah dia ketempat dimana Luhan tinggal. Sebuah apartemen yang bisa dibilang lumayan besar dan terletak tidak jauh dari kampusnya. Tanpa berpikir dua kali, Luhan meminta Baekhyun untuk tinggal bersamanya. Dan Baekhyun bisa membayar setengah dari biaya sewa apartemen itu. Dan karena tidak mempunyai pilihan yang lebih bagus dari itu, Baekhyun pun menerimanya.

 

Luhan menyukai Baekhyun, dia merasa senang begitu dia sampai di negeri yang asing baginya, Baekhyun lah orang pertama yang berkenalan dengannya. Menawarkan sebuah pertemanan dan menjadi teman yang baik bagi Luhan. Seandainya saja bukan Baekhyun teman pertama yang dimilikinya di Korea, apakah Luhan bisa menjadi orang baik sampai saat ini? Luhan meragukan hal itu. Mengingat gaya pergaulannya dulu di China. Luhan memang berasal dari keluarga yang cukup berada. Semua kebutuhannya sangat tercukupi. Namun jiwa petualang Luhan dan karakternya yang tidak suka dikekang membuatnya memutuskan untuk pergi mencari pengalaman baru dan suasana baru. Dan dia sudah sangat memimpikan untuk bisa sampai ke Korea sejak dulu.

 

Dan cerita kenapa mereka bisa sampai menjadi Ulzzang seperti saat ini… eumm, itu semua sebenarnya ide gila Luhan. Sampai sekarang Baekhyun masih tidak bisa menebak isi kepala sahabatnya itu. Selalu saja ada sesuatu yang mengejutkan jika Luhan sudah mengambil alih semuanya. Suatu hari pada hari libur kuliah, di musim panas, Baekhyun dan Luhan sedang berjalan-jalan di daerah Myeongdong. Mereka membeli bermacam-macam benda lucu yang mereka suka dan melihat-lihat berbagai macam barang yang ditawarkan disetiap toko yang mereka lewati. Luhan berhenti pada sebuah kios penjual pakaian dan aksesoris. Dan otak gila Luhan bekerja. Dia mengambil mantel bulu berwarna merah muda menyala yang biasanya dipakai para bibi-bibi saat sedang berkumpul bersama geng gosipnya di musim dingin dan memakaikannya pada Baekhyun dengan paksa. Setelah itu dia menutup kepala Baekhyun dengan wig ikal pirang dan memakaikan sunglass besar keatas hidung mancung Baekhyun. Luhan dengan bersemangat menertawakan penampilan Baekhyun yang merupakan hasil karya tangannya yang jenius itu. Baekhyun dengan kesal memukul kepala Luhan untuk menghentikan tawanya. Mereka sudah menjadi tontonan publik karena suara tawa Luhan yang nyaring. Tidak mau tinggal diam, Baekhyun pun membalas dendam dengan melakukan hal yang sama pada Luhan. Melihat penampilan mereka dicermin, mereka tertawa bersama dan melupakan semua orang yang sedang menatap mereka penuh tanda tanya. Sampai pada akhirnya sebuah tepukan di pundak kedua namja itu menghentikan tawa mereka.

 

“Apa kalian berminat menjadi Ulzzang?” dan tawaran yang ternyata datang dari Asisten Han itulah yang menjadikan mereka seperti ini sekarang. Sudah setahun ini mereka menyandang profesi baru sebagai Ulzzang. Dan bukan sembarang Ulzzang, karena mereka berdua menjadi Yeoja Ulzzang, alias Ulzzang perempuan. Bukan hanya Luhan sepertinya yang otaknya tidak beres, tapi Asisten Han dan Fotografer Dong pun sepertinya cukup gila untuk memberikan pekerjaan ini pada kedua namja itu.  Dan jangan lupakan Baekhyun, apakah dia masih bisa dikatakan waras kalau pada akhirnya dia juga menerima dan menyukai pekerjaannya ini??

 

Boy to Girl(?)

“Yebeoseo?”

 

“Lu, lokasi kalian dimana? Aku sedang berada di pintu masuk” Baekhyun dengan terburu-buru menyeberangi pintu kaca otomatis sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di Korea Selatan.

 

“Baek? Ya Tuhan kau lama sekali.. Fotografer Dong terus saja memanggil-manggil namamu. ‘mana Baekki? Dimana Baekki?? Baekki eodiga??’ aku hampir gila mendengarnya, dia sudah seperti melakukan fanchant saja dengan namamu itu. Apa kau sudah bersiap-siap? Cepatlah sedikit. Kau lambat sekali. Apa dosen gila itu belum membebaskanmu? Kalau sampai dalam 10 menit kau belum muncul, Fotografer Dong akan membunuhku. Oh Tuhaann, cepatlah Baek.” Luhan sama sekali tidak menjawab pertanyaan Baekhyun dan terus saja mengoceh hal-hal yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan pertanyaan Baekhyun.

 

“Xi Luhan!! Aku sedang bertanya dimana lokasi kalian, bodoh?! Apa kau tidak mendengarku?” Baekhyun berteriak pada ponsel yang menempel ditelinganya itu dengan kesal. Luhan selalu saja seperti itu.

 

“Ya! Jangan berteriak seperti itu. Kau membuatku tuli saja. Lokasinya di kolam renang, pergi saja kelantai 18. Pastikan kau sudah bersiap-siap, karena Fotografer Dong akan langsung menenggelamkanmu ke kolam kalau sampai kau datang masih dengan baju kampusmu. Kau mendengarku Baek?”

 

“Aish, jinjja! Aku akan berganti pakaian di toilet dulu kalau begitu. Alihkan saja dulu perhatian Fotografer Dong, hidupku ada ditanganmu Lu, saranghae~”

 

“Ya!..”

 

KLIK

 

Sebelum Luhan sempat menyelesaikan teriakannya, Baekhyun buru-buru memutus sambungan telponnya.

 

Baekhyun berlari menuju toilet terdekat untuk mengganti penampilannya. Ini semua gara-gara dosen kurang kerjaan itu. Dari sekian banyak murid dikelas kenapa dia memilih menunjuk Baekhyun untuk membantunya menyusun laporan akhir semester? Waktu 1 jam Baekhyun yang seharusnya bisa dia gunakan untuk bersiap-siap melakukan pemotretan menjadi berantakan. Akh. Baekhyun benar-benar kesal.

 

Setelah mengganti pakaiannya dengan setelan dress sederhana selutut berwarna putih dan memakai wig ikalnya yang berwarna coklat kemerahan itu, Baekhyun keluar dari toilet dengan langkah pelan. Dengan higheels di kakinya dia tidak bisa berlari secepat biasanya. Benar-benar menguntungkan keadaan toilet saat ini sedang sepi. Bayangkan seandainya ada yang melihat sosok Baekhyun saat ini keluar dari toilet laki-laki. Baekhyun menghela nafas lega sambil menyapu peluh dikeningnya. Wajahnya sudah tersapu make up minimalis tinggal mendapatkan sapuan terakhir nanti sebelum melakukan pemotretan. Dia mengeratkan cardigan yang dipakainya didepan dadanya. Baekhyun berjalan menuju lift dan sedikit heran, kenapa ada banyak sekali orang berkumpul di lobi hotel ini sambil membawa kamera? Apakah ada artis? Pikir Baekhyun. Berusaha mengabaikan keadaan sekitarnya, Baekhyun segera berdiri didepan lift dan memencet tombol.

 

Sambil menunggu pintu lift didepannya terbuka, Baekhyun pun mengamati kerumunan para wartawan itu sekali lagi. Dia penasaran, siapa artis yang sedang datang itu ya? Tiba-tiba Baekhyun merasa sepertinya para wartawan itu menuju ketempatnya? Eh? Benarkah?? Baekhyun masih berdiri dengan bingung ditempatnya saat tiba-tiba saja dengan sangat cepatnya kejadian ini terjadi dan berputar dikepala Baekhyun. Baekhyun bahkan tidak menyadari dari mana datangnya tangan yang tiba-tiba memeluk pinggangnya erat ini. dengan tangan yang lain menekan kepala Baekhyun sehingga terbenam didada bidang orang tak dikenal itu. Dan sekejap lampu kamera membutakan mata Baekhyun. Apa yang sebenarnya terjadi? Telinga Baekhyun seakan tuli saat rentetan kalimat dari para wartawan menyerbu gendang telinganya.

 

“Park Chanyeol, siapa gadis ini?”

 

“Apakah gadis ini kekasih misterius anda yang kabarnya beredar di media masa kemarin?”

 

“Chanyeol-ssi, perkenalkan secara resmi kekasih anda yang cantik ini pada kami.”

 

“Chanyeol-ssi, sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan kekasih anda ini?”

 

“Park Chanyeol-ssi, sepertinya nona ini berbeda dengan foto nona yang ada di club kemarin, siapa mereka sebenarnya Chanyeol-ssi?”

 

“Park Chanyeol tolong berikan suara anda..”

 

Tingg..

 

Lift dibelakang Baekhyun terbuka dan dengan masih berada dalam pelukan namja asing itu, Baekhyun dibawa masuk kedalam lift dan sepersekian detik kemudian pintu tertutup. Dengan Baekhyun yang berdiri dengan gemetar dan namja yang bersandar sambil menghela nafas lega didinding lift.

 

Keadaan didalam lift menjadi hening. Hanya ada Baekhyun dan namja yang asing baginya itu didalam lift. Baekhyun ingin sekali mengeluarkan suaranya, tapi tenggorokannya begitu kering, bahkan untuk sekedar menelan ludahnya pun rasanya begitu susah.

 

Sebuah ringtone handphone membuyarkan suasana hening didalam lift. Secara serempak Baekhyun dan namja asing itu mengeluarkan ponsel mereka dari saku masing-masing. Baekhyun melihat ponselnya mati, bukan suara ponselnya? Lalu??

 

“Yeoboseo?” namja itu terlihat berbicara dengan seseorang yang baru saja menelponnya. Baekhyun dapat melihat ponsel mereka ternyata setipe. Dan kenapa kebetulan sekali ringtone mereka pun sama. Haah.. sebenarnya apa yang sedang terjadi? Baekhyun terlihat menghela nafas panjang. Dia terus saja mengamati namja didepannya yang sepertinya sedang terlibat pembicaraan panas dengan orang yang menelponnya itu.

 

“Aku tidak bermaksud membuat masalah hyung, wartawan itu menyebalkan sekali. Mereka terus memojokkanku. Mengikutiku dan menghalangi langkahku.” Namja itu merengut sambil mengacak rambut gelapnya. Baekhyun merasa tidak asing dengan namja ini. Dia berusaha mengingat-ingat siapa kira-kira namja didepannya ini.

 

“.. Ah? Apa??”

 

“…”

 

“A..aku tidak tahu siapa dia Hyung…”

 

“…”

 

“Eum, eh? Kami sedang berada didalam lift?..”

 

“…”

 

“Apa?! Tapi Hyung..”

 

“…”

 

“Akh! Iya iya, baiklah aku bawa dia”

 

“…”

 

“Hmm, Ne..”

 

“…”

 

“Ne, Hyung..”

 

“…”

 

“Ne..”

 

Klik

 

Park Chanyeol menghela nafas panjang. Barusan Suho menyuruhnya untuk membawa orang asing yang dengan seenaknya saja dia tarik bersamanya ke dalam lift ini untuk menemuinya di kamar mereka. Tempat mereka beristirahat sebelum pertunjukkan mereka nanti malam. Chanyeol melihat sosok yang sedari tadi terdiam dihadapannya ini dengan seksama.

 

‘Cantik.. kulitnya putih dan terlihat sangat halus. Seperti kulit bayi..’ pikiran Chanyeol melantur kemana-mana. Dia terus mengamati sosok tertunduk Baekhyun. ‘Matanya jernih dan kecil, bibirnya merah, tubuhnya langsing, kakinya mulus, rambutnya indah, akh! Apa yang kau pikirkan Park Chanyeol. Kau bodoh!’ Chanyeol merutuki pikirannya.

 

“Ehem” Baekhyun mengalihkan pandangannya dari lantai lift kearah Chanyeol. Baekhyun harus menengadah untuk dapat melihat wajah namja tampan itu yang memang jauh lebih tinggi darinya. Padahal Baekhyun sudah berdiri diatas higheels-nya.

 

“Kau.. ikut aku..” Chanyeol membuka pembicaraan.

 

“Ikut denganmu? Apa kau gila?!” Baekhyun berteriak kearah Chanyeol. Akhirnya suaranya sudah kembali. Baekhyun benar-benar ingin meneriaki namja bertampang bodoh dihadapannya ini.

 

“Ya! Kenapa kau berteriak?” Chanyeol terkejut sekali mendengar Baekhyun langsung berteriak keras didepan wajahnya.

 

“Kau namja bodoh! Namja gila! Dasar mesum! Apa yang mau kau lakukan padaku?!” Baekhyun memukul Chanyeol dengan tas berisi pakaiannya.

 

Bugh bugh bugh

 

“Ya! Kenapa kau memukulku?!” Chanyeol berusaha melindungi dirinya dari amukan tas Baekhyun. Kuat sekali yeoja ini, sakit sekali pukulannya. Batin Chanyeol.

 

“Rasakan kau! Ini pelajaran untuk namja mesum sepertimu. Kau jangan meremehkanku hanya karena tubuhku kecil. Aku menguasai Hapikdo asal kau tahu saja. Ciaatt.. rasakan ini namja mesum!” Baekhyun dengan membabi buta terus melayangkan tasnya ke tubuh Chanyeol.

 

“Hentikan! Aduh. Hey hentikan! AKH!! KAU MEMUKUL HIDUNGKU!!” Chanyeol menutup hidungnya yang terasa ngilu terkena pukulan tas Baekhyun. Chanyeol merasa hidungnya berdarah. Dan benar saja. Setelah dia melepaskan tangannya dari hidungnya, Chanyeol merasa darah mengalir lewat lubang hidungnya. Melihat hidung Chanyeol yang berdarah Baekhyun sedikit terkejut. Apa aku memukulnya terlalu keras? Batin Baekhyun.

 

“Kau….” Chanyeol menatap Baekhyun dengan geram.

 

“A.. Aku…” Baekhyun merasa hawa disekitarnya menjadi dingin dan mencekam. Bulu kuduknya meremang. Dia menelan ludahnya dengan susah payah.

 

“Akan kuhabisi kau!!” Chanyeol bergerak mendekati Baekhyun. Dia sudah berhasil merampas tas Baekhyun dan akan segera melayangkan tas itu kearah Baekhyun saat tiba-tiba..

 

Tingg

 

Pintu lift dibelakang Baekhyun terbuka. Menyelamatkan Baekhyun dari amukan Chanyeol. Baekhyun sedikit lega karena dia pikir Tuhan masih menyayanginya. Tapi setelah tangan Chanyeol menarik pergelangan tangannya dengan kasar. Baekhyun tahu hidupnya dalam bahaya.

 

“Ya! Namja mesum, kau mau membawaku kemana?! Ya! Lepaskan aku” Baekhyun berusaha memberontak dan melepaskan genggaman erat dipergelangan tangannya. Tapi cengkeraman Chanyeol sangat erat.

 

“Diam. Urusan kita belum selesai” Chanyeol terus menyeret Baekhyun tanpa memperdulikan protes dari Baekhyun.

 

“Ya! Apa maksudmu?! Maafkan aku. Aku tidak sengaja memukul hidungmu. Maafkan aku.. kumohon lepaskan aku. Lepaskan akuuu….. Luhan toloooongg~” Rintihan Baekhyun sangat memilukan di tengah-tengah lorong koridor hotel yang sunyi ini.

 

Sedangkan itu dilain tempat.

 

“Hatchiiihh” Luhan tiba-tiba bersin. Padahal cuaca sedang panas-panasnya di pertengahan musim panas ini. “Sepertinya ada yang memanggilku” Luhan mengamati sekelilingnya.

 

“Lulu~ kemana perginya bocah itu? Aku tidak akan bisa memulai pemotretan tanpa Baekki-ku..” seruan Fotografer Dong yang tiba-tiba muncul dari belakangnya membuat Luhan terkejut.

 

“Ah, benar juga.. kemana Baekhyun? Tadi dia bilang sudah berada di bawah, kenapa sampai sekarang belum sampai juga?” Luhan berbicara pada diri sendiri yang juga didengarkan oleh Fotografer Dong didepannya.

 

“Apa kau bilang? Baekki-ku sudah ada dibawah? Kemana dia? Kenapa dia belum juga sampai disini? Apa kau sudah memberitahukan lokasi kita padanya?? Lulu, dimana Baekki?? Baekki dimana?? Eodiga? Baekki Eodigaa??” seru Fotografer Dong histeris.

 

“Aish, dia mulai fanchant lagi..” Luhan memutar bola matanya dengan malas.

 

“Lulu, bagaimana kalau Baekki tersesat? Baekki tidak pandai membaca rambu-rambu, ne?” tiba-tiba Fotografer Dong menyuarakan kekhawatirannya yang menurut Luhan tidak masuk akal. Sejak kapan di hotel ada rambu-rambu? Dan Baekhyun, sebodoh apapun dia, dia tidak mungkin tersesat di tempat seperti ini. Ini hanya sebuah hotel. Demi Tuhan, Luhan masih ingat acara camping kampusnya tahun lalu,dan Baekhyun termasuk salah satu siswa yang paling cepat keluar dari hutan untuk mencari kayu bakar. Sepertinya kepala Fotografer Dong sudah terlalu lama terpanggang panas matahari, otaknya sudah tidak beres. Pikir Luhan.

 

Tanpa memperdulikan ekspresi malas Luhan, Fotografer Dong menarik tangan Luhan dan menyeretnya pergi untuk mencari Baekhyun. “Lulu, ayo kita cari Baekki-ku. Asisten Han, kami pergi mencari Baekki dulu. Persiapkan saja semuanya. Annyeong~”

 

Sebelum mendapat balasan dari Asisten Han, Fotografer Dong sudah menghilang dari lokasi dengan Luhan bersamanya. Yang dengan terpaksa mengikuti langkah Fotografer gilanya yang walaupun memang dia gila tapi Luhan tidak bisa hidup tanpa Fotografer gila ini.

 

Boy to Girl(?)

Suho, Kris, Kyungsoo, dan Minseok memandang Chanyeol dengan pandangan takjub. Kris memutar mata sambil menghela nafas bosan. Kyungsoo berusaha menyembunyikan tawanya dengan cara mengalihkan pandangannya dari Chanyeol. Minseok sibuk menyumpal mulutnya dengan air mineral agar tawanya tidak lepas dari tenggorokannya. Sedangkan Suho yang sebenarnya ingin sekali tertawa melihat penampilan Chanyeol saat ini, hanya bisa berdehem sambil terus mencoba tetap memasang ekspresi marahnya. Dia amati namja yang lebih muda darinya itu dengan seksama. Penampilan Chanyeol benar-benar miris. Tidak akan ada yang menyangka kalau dia seorang idol star dengan penampilannya saat ini. Rambut berantakan, wajah merah padam, hidung berdarah, dan pakaiannya yang kusut. Benar-benar bukan Park Chanyeol si artis sejuta senyum.

 

“Dasar bodoh” komentar pertama tentu saja datang dari Kris. Dan tanpa banyak bicara dia pergi kesudut ruang untuk mengambil kotak P3K.

 

“Ehem! Chanyeol, bisa jelaskan apa yang terjadi dengan penampilanmu?” Suho mengeluarkan suara berwibawanya seperti biasa saat dia sedang membahas hal serius.

 

“Hyung tanyakan saja padanya” Chanyeol mendorong Baekhyun yang wajahnya terlihat pucat pasi dan seperti akan menangis itu kehadapan Suho. Chanyeol merebahkan tubuhnya disebelah Kyungsoo.

 

“Biar aku obati dulu hidungmu Chanyeol-ah” Kyungsoo membasahi kapas dengan alcohol dan mulai membersihkan darah dihidung Chanyeol.

 

“Akh! Sakiiiiit~ sepertinya hidungku pataaah..” Chanyeol meringis kesakitan saat cairan dingin alcohol itu menyentuh hidung mancungnya. “Akan kubuat kau membayar semua ini” Chanyeol menatap Baekhyun dengan tatapan membunuhnya.

 

“Apa gadis ini yang bersamamu dan tertangkap basah para wartawan di lobi barusan?” tanya Suho mengamati penampilan Baekhyun dengan tatapan penuh penilaian.

 

“Aku tidak sengaja memukulnya, aku berani bersumpah. Dia yang memulai semuanya terlebih dahulu. Namja mesum itu memelukku didepan umum dan menarik-narik tanganku. Aku hanya memukulnya perlahan agar menjauh dariku. Aku mohon lepaskan aku, aku harus bekerja. Fotografer Dong akan membunuhku kalau sampai aku tidak datang.” Baekhyun menangkupkan kedua telapak tangannya didepan wajahnya dan memohon pada Suho. Suho berpikir bahwa gadis didepannya ini manis sekali. Benar-benar lucu.

 

“Apanya yang pelan, kau memukulku sekuat tenaga. Dan sebenarnya apa yang kau masukkan dalam tasmu itu? Hidungku patah gara-gara tas sialan itu.” Chanyeol bersungut-sungut dengan emosi menguasai dirinya.

 

“Itu karena kau sembarangan memelukku namja mesum.” Baekhyun membalas Chanyeol dengan tak kalah emosinya.

 

“Berhenti memanggilku namja mesum”

 

“Kau memang namja mesum. Dasar namja mesum!”

 

“Anak kecil, kuperingatkan kau. Tutup mulutmu!”

 

“Siapa yang kau panggil anak kecil, eoh?!”

 

Suho dan yang lainnya hanya bisa terdiam menyaksikan dua orang yang sebenarnya tidak saling mengenal itu beradu mulut. Tapi entah kenapa mereka terlihat sangat menyatu satu sama lain. Tiba-tiba Suho teringat kembali ucapan Baekhyun tadi.

 

“Apa, tadi kau menyebut nama Fotografer Dong?” Suho menatap Baekhyun lekat. Baekhyun yang merasa diajak bicara segera mengalihkan perhatiannya pada Suho. Baekhyun mengangguk pelan.

 

“Apakah yang kau maksud adalah Fotografer Dong.. Dong Bae Woo??” ucap Suho lagi, berusaha meyakinkan orang yang dimaksud Baekhyun sama dengan orang yang dia kenal.

 

“Ne. Darimana anda tahu tentang Fotografer Dong?” Baekhyun bertanya penasaran.

 

“Kau bekerja padanya?! Kau seorang Ulzzang?!” kali ini Suho bertanya dengan nada antusias. Ucapannya barusan berhasil menarik perhatian dari semua orang yang sedang berada diruang tersebut.

 

“N..Ne..” jawab Baekhyun dengan suara pelan. Tiba-tiba saja dia merasa malu, saat semua orang diruang itu menatapnya intens.

 

“Briliant!! Aku punya rencana yang bagus untuk ini. ayo pertemukan aku dengan Dong Woo” Suho memanggil Fotografer Dong dengan panggilan akrabnya. Membuat Baekhyun mengerutkan alisnya bingung.

 

“Rencana apa, Hyung?” Minseok mewakili semua kepala yang ada disana untuk bertanya.

 

“Kita redakan gossip yang menimpa Chanyeol dengan membuat gossip tersebut menjadi kenyataan.” Jawab Suho dengan senyum sumringah. Dia tampak puas sekali dengan ide yang dipikirkannya itu. Berbeda dengan empat orang lainnya yang menatapnya bingung.

 

“Aku tidak mengerti” sambung Chanyeol. Baekhyun mengangguk setuju.

 

“Mulai sekarang, kau dan kau..” Suho menunjuk Chanyeol dan Baekhyun “..akan menjadi pasangan kekasih” Suho menyilangkan tangannya di depan dada sambil tersenyum bangga dengan apa yang barusan dia katakan.

 

“MWO?!!” pekikan kompak Chanyeol dan Baekhyun membuat Suho terlonjak kaget.

 

“Hyung sudah gila!”

 

“Apa anda sedang bercanda!?”

 

Suho berkacak pinggang dan menatap dua bocah dihadapannya dengan ekspresi marah. “Apa menurutmu kau punya hak untuk protes, Park Chanyeol? Sudah kubilang, kalau sampai kau terlibat masalah lagi aku akan menghabisimu.”

 

“Tapi Hyung..” Chanyeol berusaha untuk protes tapi Suho segera memberinya death glare paling mematikannya. Chanyeol hanya bisa menelan ludah dan kembali diam.

 

Suho tersenyum puas melihat Chanyeol yang duduk lesu disebelah Kyungsoo. Dia mengalihkan perhatiannya pada Baekhyun sekarang. “Jadi.. bisa kau bawa aku sekarang pada Dong Woo?” Suho tersenyum manis sekali menunjukkan eye smilenya. Sebenarnya untuk ukuran orang yang paling tua diantara semuanya, Suho terlihat masih sangat muda dengan wajah imutnya itu. Mereka terlihat sepantaran. Apalagi saat dia sedang tersenyum manis seperti sekarang. Benar-benar menggemaskan. (author mupeng bayanginnya >,<)

Baekhyun sudah membuka mulutnya saat tiba-tiba dering ringtone hanphone-nya menyela. Seperti saat di lift tadi. Baekhyun dan Chanyeol serempak mengeluarkan handphone mereka dari saku masing-masing. Tapi kali ini handphone Baekhyun yang berbunyi. Chanyeol menyimpan kembali handphone-nya tapi sebelumnya dia masih sempat menatap tidak suka ke arah Baekhyun.

 

“Ganti ringtone handphone-mu, bodoh” ucap Chanyeol sewot sambil kembali merebahkan dirinya disebelah Kyungsoo. Chanyeol suka sekali bersandar di pundak namja mungil yang berkepribadian dewasa itu.

 

Baekhyun mengabaikan Chanyeol dan mengangkat telponnya, “Yeoboseyo?” sapa Baekhyun tanpa melihat nama si penelpon.

 

“BAEKKI-AAH~ eodigaaa?!!” jeritan Fotografer Dong membuat Baekhyun tersentak kaget. Begitupun semua orang di ruangan tersebut yang memang bisa mendengar jeritan melengking Fotografer Dong, walaupun speaker mode ponselnya Baekhyun tidak aktif. Baekhyun menjauhkan ponselnya dari telinganya.

 

“Fo.. Fotografer Dong.. Mianhae, aku sedang terlibat masalah. Sebentar lagi aku datang kelokasi. Tunggu sebentar lagi. Jeongmal mianhae..” ucap Baekhyun gugup. Suho menegakkan badannya begitu mendengar nama Fotografer Dong. Dengan segera Suho bergerak mendekati Baekhyun dan mengambil alih ponsel namja manis itu.

 

“Eh?” Baekhyun hanya bisa bengong melihat ponselnya sudah berpindah tangan.

 

“Dong Woo-ah?” ucap Suho pada seseorang diseberang sambungan telpon.

 

“Eh? Si.. siapa ini?”

 

“Apa kau masih ingat dengan aku? Joon Myeon??”

 

“JUMAHO!!?” seru Fotografer Dong histeris. “Ba.. bagaimana bi.. bisa kau berbicara padaku? Ini ponsel Baekki kan? Kau sedang berada dimana sekarang?”

 

“Ah. Jadi nama yeoja manis ini Baekki?” Suho memandang Baekhyun sambil tersenyum simpul.

 

“Yeo.. yeoja?”

 

“Aku ingin bertemu denganmu Dong Woo-ah.. Bisa kita bertemu sekarang? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Saat ini aku sangat membutuhkan bantuanmu.” Suho mengabaikan nada terkejut dari Fotografer Dong, dan terus berbicara.

 

“Bantuan?”

 

“Ne. Dimana kau sekarang? Aku akan membawa Baekki bersamaku.”

 

“Aku sedang bertugas di Seoul International Hotel.”

 

“MWO?! Ini kebetulan sekali. Aku juga sedang beristirahat disini bersama anak bimbinganku. Aku berada dilantai 20. Kau dimana?” Suho tidak bisa menyembunyikan nada bersemangat dalam suaranya. Dia benar-benar tidak memperhatikan wajah Baekhyun yang sudah seperti mayat hidup. ‘Tamat riwayatku.. umma~’ rintihan hati Baekhyun memilukan.

 

“Lokasi pemotretanku dilantai 18. Kolam renang. Kau datang saja kemari.”

 

“Perfect. Tunggu kami.”

 

“Ne, aku tunggu.”

 

Klik

 

Suho mengembalikan ponsel Baekhyun dan kini sibuk dengan ponselnya sendiri. Dia terlihat menghubungi seseorang.

 

“Kalian semua bersiap, kalian ikut denganku. Kita akan.. Akh! Sekretaris Lee” ucapan Suho terpotong saat sambungan telponnya telah mendapat jawaban, “..tolong informasikan pada media besok pagi kita mengadakan konferensi pers perihal masalah hubungan Park Chanyeol dan kekasihnya. Persiapkan semuanya dengan baik. Hubungi aku jika ada sesuatu yang tidak kau mengerti.” Suho denagn cepat mengakhiri panggilannya dan bergegas pergi menuju pintu. “Ayo kita berangkat. Chanyeol jangan perlihatkan wajah jelekmu itu. Cepat berdiri dan ikuti aku.” Tegur Suho begitu melihat ekspresi tidak suka dari Chanyeol. “Kalian juga.” Sekarang Suho menunjuk semua personil Bandnya, dia membalikkan badan menghadap Baekhyun yang sedari tadi hanya bisa berdiri pasrah meratapi nasib buruk yang akan segera menghampirinya.

 

“Baekki?” Suho sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah ketakutan Baekhyun.

 

“N..Ne,” jawab Baekhyun gagap.

 

“Mari kita bekerja sama” Suho mengeluarkan lagi senyum rupawannya. Membentuk segaris tipis pada matanya. Melihat itu Baekhyun justru merasa ingin melarikan diri sejauh mungkin dari tempatnya berpijak saat ini.

 

‘Tuhaan, apa yang akan terjadi padaku??!’ keluh Baekhyun dengan begitu putus asanya.

 

Boy to Girl(?)

“Dong Woo~ah”

 

“Jumaho!!?”

 

Dua sahabat lama itu kemudian saling berpelukan karena sekian lama mereka sudah tidak pernah bertemu. Suho dan Fotografer Dong merupakan teman semasa sekolah menengah pertama dulu di Busan. Sampai akhirnya saat sekolah menengah atas Suho melanjutkan sekolah ke daerah Seoul dan mereka hanya menjalin hubungan lewat media seluler kadang kala.

 

“Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa Baekki sampai bias bersamamu?” fotografer Dong mengamati wajah pucat Baekhyun disebelahnya. Dia benar-benar tidak bisa mendapat jawaban mengenai apa yang sebenarnya tengah terjadi.

 

“Ceritanya sangat panjang Dong Woo~ah.. Hanya saja saat ini aku sangat sangat membutuhkan bantuanmu. Dan aku harap kau bersedia untuk membantu teman lamamu yang sedang dalam masalah ini.” Suho memandang Fotografer Dong dengan tatapan memohon.

 

“Baek, sebenarnya apa yang seadng tejadi? Kenapa kau bisa bersama orang-orang asing ini? Siapa mereka??” Luhan berbisik ketelinga Baekhyun yang berada disebelahnya. Memegang lengan atas Baekhyun dengan erat.

 

Baekhyun tak kuasa untuk menjawab pertanyaan Luhan. Dia hanya menggelengkan kepalanya perlahan. Melihat ekspresi teman sejiwanya ini, Luhan merasa sesuatu yang buruk akan menimpa Baekhyun. Luhan mengedarkan pandangannya pada rombongan orang asing yang sedang berkumpul membentuk lingkaran kecil dipinggir kolam renang tempatnya melakukan pemotretan ini.

 

Luhan mengamati seorang namja mungil bermata bulat yang berdiri sambil memegang sebelah lengannya itu. Dia tidak lebih tinggi dari Luhan dan sedang mengenakan celana jins coklat susu dan t-shirt berwarna merah bata yang sebenarnya tidak serasi tapi Luhan melihat itu sebagai perpaduan yang sangat cocok, apalagi ditubuh mungil namja itu.

 

Disebelahnya berdiri seorang namja mungil lagi. Berpipi chubby dan menggemaskan. Dia hanya berdiri diam mengamati keadaan sekitar lokasi pemotretan dengan mata sipitnya yang terlihat berbinar lucu. Dia mengenakan celana jins hitam dan atasan t-shirt yang tertutup jaket berwarna abu-abu.

 

“Tentu saja, aku pasti akan membantumu, katakana saja apa yang kau butuhkan, Suho~ah” fotografer Dong melemparkan senyum simpulnya pada kawan lamanya itu.

 

Menurut Luhan namja yang berbicara dengan Fotografer Dong sedari tadi itu sangat keren. Karismanya sebagai seorang yang memegang tanggung jawab besar sangat menonjol. Luhan dapat melihatnya dengan sangat jelas. Disebelahnya berdiri seorang namja yang….

 

‘Tinggi sekali ya ampuun…’ batin Luhan berkata takjub melihat sosok Kris yang berdiri menjulang disebelah Suho. Rambut pirangnya sangat cocok dengan warna kulitnya yang putih. Kemeja hitam yang tidak terkancing itu begitu sempurna menampilkan t-shirt putih polosnya yang melekat sempurna ditubuh atletisnya. Kaki panjangnya terbalut celana jins biru. Wajahnya sangat tampat, dengan hidung mancung dan bibir merah yang…

 

‘Apa yang sedang kau pikirkan Luhan?!’ Luhan menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran kotornya. Gerakan kecilnya itu menarik tatapan dari seorang yang baru saja dijadikan object imajinasi Luhan. Mengetahui Kris tengah memperhatikannya, Luhan segera membuang muka kearah lain. Dia merasa wig dikepalanya sangat gatal dan ingin sekali menggaruk kepalanya itu. Tapi Luhan berusaha menahan tangannya untuk melakukan hal tidak sopan itu. Walaupun tidak mengenal satupun dari orang disekelilingnya ini –minus Baekhyun dan Fotografer Dong tentu saja- Setidaknya dia tetap harus menjaga sikapnya.

 

“Aku juga akan melibatkan salah satu modelmu ini dalam rencanaku, Dong Woo~ah” Suho menunjuk Baekhyun yang berdiri disebelah namja tinggi satu lagi yang berambut kehitaman. Kalau memperhatikan ekspresinya, tidak jauh berbeda dengan ekspresi Baekhyun. Mereka terlihat seperti…. Putus asa?

 

“Baekki? Kau juga membutuhkan bantuan Baekki??” Fotografer Dong mengerutkan alisnya. Benar-benar terlihat bingung.

 

“Ne, aku ingin memintanya untuk berpura-pura menjadi kekasih Chanyeol, kau tahu.. anak didikku ini?” Suho menarik lengan Chanyeol sehingga namja tinggi berambut kehitaman itu berdiri lebih dekat kearahnya. “Mereka sudah terlanjur tertangkap kamera wartawan barusan di lobi. Dan akhir-akhir ini gossip mengenai anak didikku yang suka gonta ganti pasangan sangat merugikan pihak agency. Aku merasa Baekki sangat cocok dengan Chanyeol, setidaknya dia seorang Ulzzang yang berdiri dibawah asuhanmu. Aku tidak akan pernah meragukan seleramu. Baekki pasti sudah terbiasa dengan sorotan kamera, jadi dia tidak akan terlalu kaget saat berhadapan dengan para wartawan. Dan aku ingin kau membuat beberapa foto mereka yang menjelaskan kalau seolah-olah mereka memang sudah menjalin hubungan sejak dulu.” Kalimat penutup Suho ini benar-benar disambut tatapan terkejut dari semua orang. Berbagai macam ekspresi terkejut ditunjukkan semua orang –kecuali Suho tentu saja- tak terkecuali Luhan, yang dengan tidak sadar memekik keras dan mengundang tatapan shock dari Suho cs.

 

“ANDWAE!!! KALIAN TIDAK BISA MELIBATKAN BAEKKI” jerit Luhan mengagetkan semua orang. Saat Suho baru saja ingin bertanya apa maksud dari ucapan Luhan itu, Luhan sudah kembali berteriak kehadapan semua orang.

 

“KARENA DIA INI SEORANG NAMJA, BODOH!!!” Luhan menarik lepas wig dikepala Baekhyun. Suho cs membelalakkan mata mereka dengan maksimal.

 

“MWO?!?!” @#$%^&*(

 

To be Continued

KYAAAAAAAAAA !!!!!

maru mau ngumpet..!! ini pasti ff terancur yang pernah readers~deul baca ya??? *pundung

maru nggak tahu kenapa bisa nulis ff gaje banget gini.

Tapi walopun gitu, kesan saran omelan cercaan pujian (kalo ada) maru siap tamping semua..

Mungkin kalau respon dari ff maru ini tidak terlalu bagus, maru nggak akan bikin lanjutannya.

Jadi maru mohon kerjasamanya ya chingu~deul, readers~deul, author~deul *deep bow

Sampai ketemu di next chap (ending) –kalau ada yang pengen maru lanjutin- ┬┬

Buat Telor-ssi… makasih udah post ff-kuuu~

Anyyeong~